-->
-->
HALAMAN
I 1 I 2 I 3 I 4 I 5 I
Kini tibalah saat yang sejak tadi dinanti-nantikan oleh bidadari kita. Begitu bertemu dengan Dae Woong, si gadis segera memberi tahu sebuah kabar gembira. Rupanya, ia hendak berbagi kebahagiaan dengan pacarnya itu. Ia pun mengajak dia pergi untuk menikmati kebahagiaan ini berdua.
Sambil menarik tangan pacarnya, ia berkata: “Ayo kita pergi. Aku menemukan sesuatu yang sungguh menakjubkan.”Mau dong, diajak pergi ke suatu tempat yang menakjubkan. Di mana pun itu, tempatnya pasti jauh lebih menyenangkan daripada neraka. Jadi, seharusnya kita merasa senang bila diajak oleh si cantik ke situ.
Namun dasar Dae Woong tak tahu diuntung, ia tampak enggan mengikuti ajakan pacarnya. Walau si gadis sudah berlari dengan penuh gairah, Dae Woong hanya mengikutinya dengan malas-malasan. Andaikan tangannya tak digandeng erat-erat, barangkali dia akan kabur lagi seperti tadi.
“Ayo lebih cepat!” pinta si gadis. Maka dengan bergandeng tangan, mereka berlarian di suatu jalan besar. Jalan-jalan yang mereka lewati seolah milik mereka berdua. Tatapan mata cowok-cowok yang terpana menyaksikan kecantikan sang bidadari tidaklah mereka hiraukan. Begitu pula tatapan para cewek yang terlihat iri. Mereka berdua terus berlari.
“Kali ini apa? Ke mana kita pergi?” tanya Dae Woong.“Hari ini hari istimewa,” jawab si cantik.
“Apa istimewanya?”
Bidadari kita tidak menjawab, mungkin karena tempat yang dituju sudah dekat. Ia terus menggandeng tangan pacarnya sambil berlari.
Selama berlari itu, gerakan tubuh mereka diiringi dengan alunan musik latar instrumentalia lagu Fox Rain dalam nada ceria. (Silakan simak lirik & terjemah lagu-nya, dengarkan rekaman audio-nya, dan saksikan video musiknya.) Fox Rain, musik yang terdengar mengharukan ini, berkisah tentang air mata gumiho. Aku jadi merasa ikut terharu menyaksikan kebahagiaan si gadis polos. Apalagi, kulihat mata si gadis pun agak berkaca-kaca, pertanda tangis bahagia ala Korea.
Konon, Korea itu bangsa terhebat dalam hal menangis. Mereka gampang menangis bukan hanya saat berduka, melainkan juga ketika merasa gembira. Mungkin inilah salah satu sebab mengapa mereka sangat piawai dalam memproduksi berbagai serial drama yang mampu menguras air mata kita.
Bagi bangsa Korea, air mata bukanlah untuk menenggelamkan jiwa kita di masa lalu. Air mata yang bening adalah cermin untuk melihat kehidupan kita di masa sekarang dengan lebih jernih. Lebih dari itu, air mata ini adalah energi spiritual ekstra yang bisa membuat kita melaju menuju masa depan dengan lebih pesat daripada orang lain.
Hebat, ‘kan? Lebih hebatnya lagi, bangsa Korea itu tidak suka maju sendirian. Seperti si gadis polos yang terus menggandeng tangan Dae Woong saat berlari ke depan menuju tempat yang “sungguh menakjubkan”, mereka ingin berkembang bersama bangsa lain.
Ckckck…. Kehebatan seperti itu membuatku “jatuh cinta” kepada Airmata Gumiho. Mungkin ini sebabnya aku tergila-gila kepadanya.Seperti Gumiho yang bermodalkan airmata untuk mengubah diri dari setengah binatang menuju manusia sepenuhnya, aku pun ingin memanfaatkan airmataku untuk mengubah diriku menjadi manusia seutuhnya. Untuk itu, aku perlu belajar lagi, terutama dari serial drama My Girlfriend Is A Gumiho.
Aku pun tak ingin sendirian dalam mempelajari airmata Gumiho ini. Aku harap, dirimu berkenan menemaniku. Ayolah kita belajar bersama, menangis bersama, melangkah bersama, dan seterusnya. Oke?
Untuk sekarang, marilah kita berangkat ke TKP, eh.. TTP (tempat tujuan “pelarian”) sang bidadari dan si mahasiswa. Seperti kubilang tadi, tempatnya sudah dekat.
--> HALAMAN
I 1 I 2 I 3 I 4 I 5 I